Palembang, 2 Juli 2025 – PT Pegadaian terus memperkuat komitmennya dalam mendukung gerakan ramah lingkungan melalui program unggulan Memilah Sampah Menabung Emas (MSME). Program ini mengajak masyarakat menabung emas dari hasil memilah sampah anorganik bernilai ekonomis seperti plastik, kertas, logam, dan lainnya.
Sejak diluncurkan pada 2018, program MSME telah menjadi bagian dari upaya nyata Pegadaian dalam mengurangi timbulan sampah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tahun ini, konsolidasi MSME difokuskan di Kota Palembang dan berlangsung selama dua hari, 2–3 Juli 2025.
Kegiatan yang didukung melalui sinergi antara Pegadaian Kanwil III Sumbagsel, Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (FORSEPSI), serta bank sampah binaan ini melibatkan 17 bank sampah dari lima provinsi: Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, dan Bengkulu.
Acara dibuka oleh Pemimpin Wilayah III Sumbagsel, Novryandi, yang menegaskan bahwa pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama. Ia menekankan Pegadaian tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada kepedulian sosial.
“Di usia ke-124 tahun ini, Pegadaian terus berupaya memberikan edukasi melalui bank sampah binaan, sejalan dengan misi kami mendukung program pemerintah di wilayah Sumatera Bagian Selatan,” ujar Novryandi.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari pemerintah daerah. Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Sampah, B3, dan Limbah B3 DLH Sumsel, Idrus Salam, mengapresiasi kontribusi Pegadaian dalam mendukung pengelolaan sampah.
Ia menjelaskan bahwa Kota Palembang menghasilkan 1.200 ton sampah per hari, sementara kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hanya mampu menampung sekitar 900 ton.
“Kelebihan sampah ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Saat ini Pemkot Palembang tengah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kecamatan Keramasan bersama Kemenko Marves,” ungkap Idrus.
Dalam konsolidasi ini, Sekretaris Umum FORSEPSI, Aprilia, menyatakan komitmennya untuk terus melanjutkan edukasi pengelolaan sampah dari sumbernya secara masif dan berkelanjutan.
Ia menyebut bahwa pada hari pertama konsolidasi, para peserta telah membahas strategi penting terkait kelancaran program GLAM (Green Life Action Movement) serta pemantauan biopori sebagai solusi pengolahan sampah organik.
Melalui kegiatan konsolidasi MSME di Palembang, Pegadaian bersama FORSEPSI dan pemerintah daerah menunjukkan sinergi yang kuat dalam membangun kesadaran, meningkatkan literasi, dan mendorong aksi nyata pengelolaan sampah.
Program ini diharapkan mampu mendorong lahirnya ekosistem ekonomi sirkular di wilayah Sumatera Bagian Selatan, sekaligus memperkuat gerakan masyarakat menuju lingkungan yang lebih bersih, hijau, dan berkelanjutan.